Kisah Sahabat Nabi Abdurrahman Bin Auf, Yang Ingin Miskin Tapi Selalu Gagal

Abdurrahman Bin Auf adalah salah satu sahabat yang membantu dakwah Nabi
Muhammad SAW. Beliau kerap dijuluki sebagai Manusia Bertangan Emas, karena
setiap bisnis yang dikelolanya selalu berhasil. Ia juga terkenal karena kedermawanannya
dalam bersedekah.
Abdurrahman Bin Auf merintis bisnis di bidang Perdagangan. Ketika hijrah
bersama Rasul ke Madinah, harta yang ia miliki hanya pakaian yang ia kenakan. Saking
kasihan dengan kondisi tersebut, sempat ada seorang teman yang menawarinya
uang. Tapi beliau menolak karena ingin hidup mandiri.
Rintis Bisnis di Bidang Perdagangan
Sebagai gantinya, ia minta ditunjuki lokasi pasar dan
mulai melakukan riset pasar. Dari pengamatan itu, ia memutuskan untuk
bisnis keju dan minyak samin. Kecerdikan melihat peluang bisnis inilah yang
akhirnya membuat beliau sukses jadi saudagar kaya di Madinah.
Ingin Miskin, Tapi Selalu Gagal
Dalam Islam, semua harta benda yang dimiliki akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Karena hal inilah Abdurrahman Bin
Auf khawatir harta itu akan memberatkannya. Beliau pernah berdoa agar menjadi
miskin dan sering menghamburkan hartanya untuk sedekah. Tapi anehnya, harta itu
tidak pernah habis dan justru semakin bertambah banyak.
Kisah Kurma Busuk
Seperti pada peristiwa gagal panen kurma yang pernah
dialami para Sahabat. Karena lama ditinggal berjihad di jalan Allah SWT, kurma
yang siap panen malah membusuk di pohon. Abdurrahman Bin Auf lalu
memborong semua kurma busuk tersebut dengan harga normal agar para Sahabat
tidak rugi.
Beberapa hari berselang, datang utusan dari Yaman yang
sedang cari kurma busuk untuk bahan obat atasi wabah. Utusan ini bersedia membelinya
dengan harga 10x lipat, karena sudah berbulan-bulan mencari kurma busuk tapi
baru ketemu sekarang.
Membuka Lahan untuk Membantu Para Pedagang
Pernah juga ia mendengar beberapa pedagang mengeluh jika
biaya sewa kios sangat tinggi di pasar. Abdurrahman Bin Auf membeli
lahan sekitar pasar dan mempersilahkan padagang untuk berjualan disitu dengan
membayar sewa seikhlasnya. Para pedagang yang merasa senang dibantu ini justru
membayar bagi hasil keuntungan lebih besar daripada biaya sewa pada umumnya.
Walaupun seorang ’crazy rich’, Abdurrahman Bin
Auf ini adalah orang yang sederhana dan rendah hati. Ia jarang memakai
barang mewah dan suka bergaul dengan siapapun. Penampilannya pun terkesan
sederhana. Jika ingin kumpul dengan karyawan, orang yang tidak dikenal tidak
akan tahu bahwa dirinya adalah owner dari bisnisnya.
Saat meninggal dunia, Abdurrahman Bin Auf
meninggalkan harta kekayaan seperti emas, ribuan hewan ternak, tanah, lahan
pertanian yang totalnya mencapai Rp.72.000 Triliun! Sahabat-sahabatnya
sampai bingung karena harta ini tidak ada habisnya meski sudah bertahun-tahun
dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan.
Sumber : @ukmindonesiaid
Post a Comment for "Kisah Sahabat Nabi Abdurrahman Bin Auf, Yang Ingin Miskin Tapi Selalu Gagal"