40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga
"Dan
sesungguhnya Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat
tinggal." (An-Nahl : 80)
Ibnu
Katsir rahimahullah berkata: "Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan
kesempurnaan nikmatNya atas hambaNya, dengan apa yang Dia jadikan bagi mereka
rumah-rumah yang merupakan tempat tinggal mereka. Mereka kembali kepadanya,
berlindung dan memanfaatkannya dengan berbagai macam manfaat"
Banyak
sekali kegunaan rumah bagi seseorang. Ia adalah tempat makan, tidur, istirahat,
dan berkumpul dengan keluarga, isteri dan anak-anak, juga tempat melakukan
kegiatan yang paling pribadi dari masing-masing anggota keluarga.
Allah berfirman :
"Dan
hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu". (Al-Ahzab :33)
Jika
kita renungkan keadaan orang-orang yang tidak memiliki rumah, yakni orang-orang
yang hidup di pengasingan, di emper-emper jalan serta para pengungsi yang
terusir di perkemahan-perkemahan sementara, niscaya kita memahami benar
nikmatnya ada di rumah.
Tentu
kita akan terenyuh dan haru mendengar orang misalnya dia mengatakan :
"Saya tidak punya tempat tinggal tetap, terkadang saya tidur di rumah si
Fulan, terkadang di kedai kopi, kebun atau di pantai, lemari bajuku ada di
dalam mobil." Dengan demikian kitapun akan memahami makna keberserakan
karena tidak memiliki tempat tinggal atau rumah. Ketika Allah menyiksa
orang-orang Yahudi Bani Nadhir, Allah mengambil dari mereka nikmat rumah ini,
Allah mengusir mereka dari kampung halaman mereka.
Allah berfirman :
"Dialah
yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung-kampung
pada saat pengusiran
pertama
kali."(Al-Hasyr:2)
Kemudian firmanNya :
"Mereka
memusnahkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan
orang-orang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk pelajaran, hai
orang-orang yang mempunyai pandangan". (Al-Hasyr : 2)
Yang Mendorong Seorang Muslim
Memperhatikan ISHLAH (Perbaikan) Rumahnya
•
Menjaga diri dan keluarga dari api Neraka jahannam dan selamat dari siksa yang
menyala-nyala.
Allah berfirman :
"Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa
yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan".(At-Tahrim : 6)
• Besarnya
tanggung jawab yang dibebankan terhadap pemimpin rumah di hadapan Allah pada hari
perhitungan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Sesungguhnya
Allah Ta'ala akan meminta pertanggung jawaban kepada setiap pemimpin atas apa
yang dipimpinnya, apakah ia menjaga kepemimpinannya atau melalaikannya, sehingga
seorang laki-laki ditanya tentang anggota keluarganya".
Hadits
Hasan, diriwayatkan oleh An-Nasa'i dalam Isyratun Nisaa', hadits no 292 dan
Ibnu Hibban dari Anas dalam Shahihul Jami' , no.1775; As-Silsilah Ash- Shahihah
no.1636.
Rumah
adalah tempat menjaga diri dan keselamatan dari berbagai kejahatan dan menolak
dari bahaya manusia lain; rumah adalah tempat perlindungan ketika terjadi
fitnah.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
"Beruntunglah
orang yang menguasai lisannya dan lapang rumahnya serta menangis atas
kesalahannya."
Hadits
Hasan, diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Ausath dari Tsauban dan
terdapat dalam Shahihul Jami', no.3824.
Dan beliau bersabda :
"Lima
hal yang barangsiapa mengerjakan salah satu daripadanya maka ia akan mendapat
jaminan dari Allah.
Yaitu
: orang yang menjenguk orang sakit, orang yang pergi berperang, atau orang yang
masuk kepada pemimpinnya dengan maksud menegurnya atau mengingatkannya, atau ia
duduk di rumahnya sehingga orang-orang selamat dari (gangguan)nya dan ia selamat
dari (gangguan) mereka.
Hadits riwayat Ahmad (5/241)
"Keselamatan
seseorang dalam fitnah yaitu ia senantiasa mendiami rumahnya."
Hadits
Hasan, diriwayatkan oleh Ad-Dailami dalam Musnadul Firdaus dari Abu Musa;
terdapat dalam Shahihul jami' no.3543, dan lafazh dalam Sunan oleh Ibnu Abi
'Ashim, no.1021. Dalam takhrij ia mengatakan : "Hadits ini shahih ".
Orang
muslim akan merasakan faedah ini ketika ia dalam keadaan terasing, saat ia
tidak bisa mengubah kemungkaran-kemungkaran yang ada, maka dia memiliki tempat
berlindung ketika kembali ke rumahnya. Rumah itu akan menjaga dirinya dari
perbuatan dan pandangan yang dilarang, menjaga isterinya dari tabarruj (pamer kecantikan
dan hiasan) serta menjaga anak-anaknya dari teman-teman yang jahat.
•
Sesungguhnya sebagian besar manusia menggunakan waktunya di dalam rumah,
terutama pada musim panas dan dingin yang menyengat, pada musim hujan,
permulaan dan akhir siang, ketika selesai dari kerja atau sekolah, karena
waktu-waktu tersebut semestinya digunakan dalam ketaatan, jika tidak tentu akan
habis untuk melakukan hal-hal yang dilarang.
• Ini
yang terpenting, bahwa perhatian terhadap rumah merupakan sarana yang paling
besar untuk membangun masyarakat muslim. Karena sebuah masyarakat ini terdiri
dari rumah-rumah. Rumah-rumah adalah unsur dasar suatu masyarakat. Rumah-rumah
itu membentuk suatu perkampungan dan perkampungan- perkampungan itu adalah
masyarakat. Jika unsur dasarnya baik, niscaya akan kuatlah masyarakat kita
dengan hukum-hukum Allah, tegar dalam menghadapi musuh-musuh Allah, memancarkan
kebaikan dan tidak menimbulkan kejahatan.
Dari
sebuah rumah yang Islami akan lahir penopang-penopang perbaikan bagi
masyarakat, berupa da'i-da'I teladan, penuntut ilmu, mujahid yang sesungguhnya,
isteri shalihah, ibu pendidik dari unsur pembangun kebaikan lainnya.
Jika
sedemikian penting problem tersebut, sementara rumah-rumah kita penuh dengan
kemungkaran dan kelalaian, meremehkan dan melampaui batas, maka dari sini
timbul tanda tanya besar :
Apakah Sarana-Sarana Untuk Memperbaiki
Rumah ?
Kepada
para pembaca, penulis suguhkan jawabannya, nasehat-nasehat dalam persoalan ini,
mudah-mudahan Allah memberi manfaat kepada kita dengannya, dan mudah-mudahan
Allah mengarahkan semangat putra-putri Islam untuk membawa risalah (tugas)
perbaikan rumah Islami dari awal.
Nasehat
ini dimaksudkan untuk dua hal, mendapatkan maslahat (kebaikan) yakni dengan
amar ma'ruf atau mencegah kerusakan yakni menghilangkan kemungkaran. Semoga
bermanfaat.
E-Book : 40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga
Oleh : Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid
Sumber : Kajian Islam | www.alsofwah.or.id
Semoga dengan kehadiran E-Book ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Sekian dan terima kasih.
Post a Comment for "40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga"